Latest Entries »


Akibat dari kebijaksanaan yang lebih menekankan pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam dari pada persoalan politik itu, propinsi-propinsi tertentu di pinggiran mulai lepas dari genggaman penguasa Bani Abbas, dengan berbagai cara diantaranya pemberontakan yang dilakukan oleh pemimpin lokal dan mereka berhasil memperoleh kemerdekaan penuh.

Masa disintegrasi ini terjadi setelah pemerintahan periode pertama Bani Abbasiyah mencapai masa keemasannya, pada masa berikutnya pemerintahan Dinasti ini mulai menurun, terutama di bidang politik. Dimana salah satu sebabnya adalah kecenderungan penguasa untuk hidup mewah dan kelemahan Khalifah dalam memimpin roda pemerintahan.

Disintegrasi dalam bidang politik sebenarnya sudah mulai terjadi di akhir zaman Bani Umayyah. Akan tetapi berbicara tentang politik Islam dalam lintasan sejarah, akan terlihat perbedaan antara pemerintahan Bani Umayyah dengan pemerintahan Bani Abbas. Wilayah kekuasaan Bani Umayyah, mulai dari awal berdirinya sampai masa keruntuhannya, sejajar dengan batas-batas wilayah kekuasaan Islam. Hal ini tidak seluruhnya benar untuk diterapkan pada pemerintahan Bani Abbas. Kekuasaan Dinasti ini tidak pernah diakui di Spanyol dan seluruh Afrika Utara, kecuali Mesir yang bersifat sebentar-sebentar dan kebanyakan bersifat nominal. Bahkan dalam kenyataannya, banyak daerah tidak dikuasai Khilafah. Secara riil, daerah-daerah itu berada di bawah kekuasaan gubernur-gubernur propinsi bersangkutan. Hubungannya dengan Khilafah ditandai dengan pembayaran pajak.     Berakhirnya kekuasaan Dinasti Saljuk atas Baghdad Khilafah Abbasiyah merupakan awal dari periode kelima. Pada periode ini, Khalifah Abbasiyah tidak lagi berada di bawah kekuasaan suatu Dinasti tertentu, walaupun banyak sekali Dinasti Islam berdiri. Ada diantaranya yang cukup besar, namun yang terbanyak adalah Dinasti kecil. Para Khalifah Abbasiyah sudah merdeka dan berkuasa kembali akan tetapi hanya di Baghdad dan sekitarnya. Wilayah kekuasaan Khalifah yang sempit ini menunjukkan kelemahan politiknya. Pada masa inilah tentaraBaghdad Mongol dan Tartar menyerang Baghdad . Baghdad dapat direbut dan dihancur luluhkan tanpa perlawanan yang berarti. Kehancuran Baghdad akibat serangan tentara Mongol ini awal babak baru dalam sejarah Islam, yang disebut masa pertengahan.

Sebagaimana terlihat dalam periodisasi Khilafah Abbasiyah, masa kemunduran dimulai sejak periode kedua. Namun demikian, faktor-faktor penyebab kemunduran itu tidak datang secara tiba-tiba. Benih-benihnya sudah terlihat pada periode pertama, hanya karena Khalifah pada periode ini sangat kuat, benih-benih itu tidak sempat berkembang. Dalam sejarah kekuasaan Bani Abbas terlihat bahwa apabila Khalifah kuat, para menteri cenderung berperan sebagai kepala pegawai sipil, tetapi jika Khalifah lemah, mereka akan berkuasa mengatur roda pemerintahan. Disamping kelemahan Khalifah, banyak faktor lain yang menyebabkan Khalifah Abbasiyah menjadi mundur, masing-masing faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain.

UTS euy..


Hari ini, tepat tanggal 25 April 2011, hari pertama UTS. Meski hanya UTS, tapi nilai persentasenya lumayan menjanjikanlah. Hari ini juga serentak anak-anak SMP dan sederajatnya ngadain Ujian Akhir Nasional atau biasa disebut UAN. Mudah-mudahan mereka semua dimudahkan dalam ujiannya dan bisa lulus semua, amien……

Dan buat w pribadi, mudah-mudahan juga bisa ngerjain soal-soal yang bergentayangan mulai hari ini (haha dikira hantu kali…) Amieeeen…

Oiya, pas tadi sebelum berangkat kuliah juga sempet nonton acara musik di TV, Agnes Monica menangin 7 penghargaan di ajang JPop Asia Awards. Sungguh prestasi yang membanggakan buat Tanah Air Kita Indonesia. Gimana nggak coba, yang bersaing sama Agnes Monica itu nama-nama besar di Asia seperti Utada Hikaru, Ayumi Hamasaki, Zhang Liyin, Andy Lau, Hyde, L’Arc en Ciel, Aaron Kwok, Super Girls, Super Junior, dan bahkan Coco Lee.

Kategori-kategori yang dimenangkan Agnes adalah Favorite artist/band, Best Female Solo, Most Promising Artist/Band, Best Musical Ability (vocal, instrumental, etc.), Best Use of Social Media (facebook, twitter, etc.), Sexiest Female Singer, dan Most-Wanted To Be Girlfriend.

Mantaplah buat Agnes Monica……

Try To Be Better And Useful……


1.Kecepatan dan kemudahan

Bisa menyimpan data,mengedit, dan menampilkan kembali data.

2.Efisiensi ruang penyimpanan

Melakukan penekanan terhadap Redudancy (pengulangan)

3.Keakuratan

Agar data sesuai dengan aturan dan batasan tertentu.

4.Ketersediaan

Agar dapat di akses oleh setiap pengguna yang membutuhkan

5.Kelengkapan

Agar lengkap baik relative terhadap kenutuhan pemakai dengan menambahkan field-field baru atau tambah table baru.

6.Keamanan

Agar data rahasia tidak jatuh ke tangan orang yang tidak berwenang dengan adanya username dan password.

7.Kebersamaan

Mendukung lingkungan Multiuser ( banyak user) sehingga tidak terjadi inkonsistensi dan deadlock.

(Tulisan ini diambil dari blog temen)


Perkembangan Peradaban

Perkembangan peradaban pada masa Dinasti Bani Abbasiyah sangat berkembang pesat, karena upaya-upaya yang dilakukan oleh para Khalifah di bidang fisik. Hal ini dapat kita lihat dari bangunan-bangunan yang berupa :

  1. Kuttab yaitu tempat belajar dalam tingkatan pendidikan rendah dan menengah).
  2. Majlis Muhadharah yaitu tempat pertemuan para ulama, sarjana, ahli pikir dan pujangga untuk membahas masalah-masalah ilmiah.
  3. Darul Hikmah yaitu perpustakaan terbesar yang di dalamnya disediakan tempat ruangan belajar yang didirikan oleh khalifah Harun Ar-Rasyid.
  4. Madrasah, Perdana menteri Nidhomul Mulk adalah orang yang mula-mula mendirikan sekolah dalam bentuk yang ada sampai sekarang ini, dengan nama madrasah.
  5. Masjid, yaitu tempat yang biasa dipakai untuk pendidikan dan tahassus.

Kehidupan Perekonomian

Pada awal masa kepemimpinan Abbasyiah, perbendaharaan negara penuh dan berlimpah-limpah, uang masuk lebih banyak daripada pengeluaran. Yang menjadi Khalifah adalah al-Mansyur. Dia betul-betul telah meletakkan dasar-dasar yang kuat bagi ekonomi dan keuangan negara. Dia mencontohkan Khalifah Umar bin Khattab dalam menguatkan Islam. Dan keberhasilan kehidupan ekonomi maka berhasil pula dalam :

  1. Pertanian, Khalifah membela dan menghormati kaum tani, bahkan meringankan pajak hasil bumi mereka  dan ada beberapa yang dihapuskan sama sekali. Pada masa al-Mahdi perekonomian mulai meningkat dengan peningkatan di sektor pertanian melalui irigasi dan peningkatan hasil pertambangan seperti perak, emas, tembaga dan besi.
  1. Perindustrian, Khalifah menganjurkan untuk beramai-ramai membangun berbagai industri, sehingga terkenallah beberapa kota dan industri-industrinya.
  2. Perdagangan, Pada masa Bani Abbasiyah, juga terjadi kemajuaan di bidang perdagangan dan melalui ketiga kota ini dilakukan usaha ekspor impor, hasil industri yang diekspor ialah permadani, sutra, hiasan, kain katun, satin, wool, sofa, perabot dapur atau rumah tangga, dan lain-lain. Segala usaha ditempuh untuk memajukan perdagangan seperti :
  • Membangun sumur dan tempat-tempat istirahat dijalan-jalan yang dilewati kafilah dagang.
  • Membangun armada-armada dagang.

Usaha-usaha tersebut sangat besar pengaruhnya dalam meningkatkan perdagangan dalam dan luar negeri. Akibatnya kafilah-kafilah dagang kaum muslimin melintasi negeri-negeri dan kapal-kapal dagangnya mengarungi tujuh lautan.

Strategi Kebudayaan Dan Rasionalitas

Dalam negara Islam di masa Bani Abbassiyah berkembang corak kebudayaan, yang berasal dari beberapa bangsa. Apa yang terjadi dalam unsur bangsa, terjadi pula dalam unsur kebudayaan. Dalam masa sekarang ini berkembang empat unsur kebudayaan yang mempengaruhi kehidupan akal/rasio yaitu

  1. Kebudayaan Persia
  2. Kebudayaan Hindi
  3. Kebudayaan Yunani
  4. Kebudayaan Arab

I did a lot, I know you say,I’ve got to get away.

“The world is not yours for the taking”
Is all you ever say.
I know I’m not the best for you,
But promise that you’ll stay.
‘Cause if I watch you go,
You’ll see me wasting, you’ll see me wasting away

‘Cause today, you walked out of my life
‘Cause today, your words felt like a knife
I’m not living this life.

Goodbyes are meant for lonely people standing in the rain
And no matter where I go it’s always pouring all the same.
These streets are filled with memories
Both good for detected pain
And all I wanna do is love you
But I’m the only one to blame.

‘Cause today, you walked out of my life
‘Cause today, your words felt like a knife
I’m not living this life.

But what do I know, if you’re leaving
All you did was stop the bleeding.
But these scars will stay forever,
These scars will stay forever
And these words have no meaning
If we cannot find the feeling
That we held on to together
Try your hardest to remember

Stay with me,Or watch me bleed,
I need you just to breathe.

‘Cause today, you walked out of my life
(stay with me, or watch me bleed)
‘Cause today, your words felt like a knife
(i need you just to breathe.)
I’m not living this life


Sejarah mencatat, di masa Bani Abbasiyah banyak terjadi kemajuan yang menakjubkan dalam perkembangan intelektual yaitu dalam hal ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Kemajuan ini tidak terjadi di masa bani Umayyah. Bagdad menjadi pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan pada waktu itu, kemudian menjalar ke kota Kufah dan Basrah di Mesopotamia, Isfahan dan Nisyafur di Persia, Bukhara dan Samarkand di Transoxiana, Kairo di Mesir, Tunis, Toledo dan Cordova di Andalusia. Kota-kota tersebut menjadi pusat ilmu pengetahuan dan kebudayaan di dunia pada saat itu.
a. Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan. Pada masa pemerintahan Bani Abbas, bangsa-bangsa non-Arab banyak yang masuk Islam. Asimilasi berlangsung secara efektif dan bernilai guna. Bangsa-bangsa itu memberi saham tertentu dalam perkembangan ilmu pengetahuan dalam Islam. Pengaruh Persia, sebagaimana sudah disebutkan, sangat kuat di bidang pemerintahan. Disamping itu, bangsa Persia banyak berjasa dalam perkembangan ilmu, filsafat dan sastra. Pengaruh India terlihat dalam bidang kedokteran, ilmu matematika dan astronomi. Sedangkan pengaruh Yunani masuk melalui terjemahan-terjemahan dalam banyak bidang ilmu, terutama filsafat.

b. Gerakan terjemahan yang berlangsung dalam tiga fase. Fase pertama, pada masa Khalifah Al-Mansyur hingga Harun Al-Rasyid. Pada fase ini yang banyak diterjemahkan adalah karya-karya dalam bidang astronomi dan manthiq. Fase kedua berlangsung mulai masa khalifah al-Ma’mun hingga tahun 300 H. Buku-buku yang banyak diterjemahkan adalah dalam bidang filsafat dan kedokteran. Fase ketiga berlangsung setelah tahun 300 H, terutama setelah adanya perbuatan kertas. Bidang-bidang ilmu yang diterjemahkan semakin meluas.

Beberapa contoh perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan yang terjadi dimasa bani Abbasiyah antara lain sebagai berikut.

  1. Menerjemahkan buku-buku dari bahasa asing (Yunani, Syiria, Ibrani, Persia, India, Mesir , dan lain-lain) ke dalam bahasa Arab. Buku-buku yang diterjemahkan meliputi ilmu kedokteran, mantiq (logika), filsafat, aljabar, pesawat, ilmu ukur, ilmu alam, ilmu kimia. ilmu hewan, dan ilmu falak.
  2. Pengetahuan keagamaan seperti fikih, usul fikih, hadits, mustalah hadis, tafsir, dan ilmu bahasa semakin berkembang karena di zaman Bani Umayyah usaha ini telah dirintis. Pada masa ini muncul ulama-ulama terkenal seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i, Imam Hambali, Imam Bukhari, Imam Muslim, Hasan Al Basri, Abu Bakar Ar Razy dan lain-lain.
  3. Sejak upaya penerjemahan meluas kaum muslim dapat mempelajari ilmu-ilmu itu langsung dalam bahasa Arab sehingga muncul sarjana-sarjana muslim yang turut memperluas peyelidikan ilmiah, memperbaiki atas kekeliruan pemahaman kesalahan pada masa lampau, dan menciptakan pendapat-pendapat atau ide-ide baru. Tokoh-tokohnya antara lain sebagai berikut :Al Kindi, Al Farabi, Ibnu Sina, Al Ghazali, Ibnu Bajah, Ibnu Rusyd, Ibnu Khaldun, Ibnu Haltum, Al Hazen, Ibnu Zuhr.
  4. Sejak Akhir abad ke-10, muncul sejumlah tokoh wanita dibidang ketatanegaraan dan politik seperti Khaizura, Ulayyah, Zubaidah, dan Bahrun. Di bidang kesusastraan dikenal Zubaidah dan Fasi. Di bidang Sejarah, muncul Shalikhah Shuhda. Di bidang kehakiman, muncul Zainab Umm Al Muwalid. Di bidang seni Musik, Ullayyah dikenal dan sangat tersohor pada waktu itu.
  5. Di bidang pendidikan mendapat perhatian yang sangat besar. Sekitar 30.000 masjid di Bagdad berfungsi sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran pada tingkat dasar. Perkembangan pendidikan pada masa Bani Abbasiyah dibagi menjadi 2 tahap.
    1. Tahap pertama (awal abad ke-7 M sampai dengan ke-10 M) perkembangan secara alamiah disebut juga sebagai sistem pendidikan khas Arabia.
    2. Tahap kedua (abad ke-11) kegiatan pendidikan dan pengajaran diatur oleh pemerintah dan pada masa ini sudah dipengaruhi unsur non-Arab.
  6. Tokoh-tokoh yang berperan dalam bidang kedokteran pada masa Dinasti Bani Abbasyiah diantaranya, Ali al-Thabari, Al-Razi, Ali Ibn al-Abbas al-Majusi, dan Ibn Sina.
  7. Kajian ilmiah tentang perbintangan dalam Islam mulai dilakukan seiring dengan masuknya pengaruh buku India (Siddharta) dan kajian matematika. Dalam Bidang Astronomi : Al-ma’mun, Abu al-Abbas Ahmad al-Farghani dan  Abu Abdullah Muhammad Ibn Jabir al-Battani sedangkan dalam bidang  Matematika : Muhammad ibn Musa al-Khawarizmi.

Ya, hari ini menjadi hari kedua persidangan dikelas. Dan kali ini yang datang ada Kajur (ketua jurusan), PD (Pembantu Dekan), Guru analisis Numerik dan perwakilan dari TU. Persidangan kali ini masih membahas tentang Dosen yang mengajar di analisis Numerik. Anak-anak setuju untuk kali ini mengajukan Dosen pengganti karna Dosen yang saat ini dinilai belum memahami materi. Dan tidak hanya itu, Dia pun kurang berinteraksi dengan mahasiswa kelas kami.

Persidangan dimulai dari sang Ketua, Arifin. Dia mengungkapkan apa yang sebelumnya anak-anak bilang. Kemuadian tambahan-tambahan dari yang lain. Setelah semua uneg-uneg dikeluarkan, barulah Kajur berbicara. Kajur yang satu ini murah senyum dan sangat bersahabat. Dia pun ingin semua Mahasiswa lulus tepat waktunya tanpa ada pengulangan. Kajur berbicara panjang tentang Style Dosen dan That’s Right, masing-masing Dosen mempunyai style yang berbeda-beda.

Setelah cukup lama persidangan berjalan, akhirnya Dosennya tetap tidak diganti, karna Dosen yang satu ini butuh banyak belajar dan Mahasiswa juga harus membantunya. Dilihat dari keseriusan Dosen ini (membeli buku yang direferensikan), membuat kami cukup mengerti akan kesungguhannya. Akhirnya kamipun menerima apa yang Kajur tetapkan. Bila sampai UTS nanti (25/4) Dosen ini tidak membuat kita mengerti, Kajurpun berjanji akan menggantinya.

Akhirnya persidangan ini usai pada pukul 17:30, setelah itu semuanya menyusun kembali jadwal mata kuliah (karna banyak tambahan waktu dan mengejar ketertinggalan).

Hopefully a Better Future….

 


Imran Khan (13 Januari 1983)lahir dari Anil Pal, seorang India Bengali, dan Nuzhatul Khan di Wisconsin, ayah USA. Dia bekerja sebagai konsultan di LinkedIn di Silicon Valley. Orangtuanya bercerai ketika ia berusia satu setengah tahun dan ia menggantikan nama keluarga Pal dengan Khan. Dia adalah keponakan dari aktor Aamir Khan, direktur Mansoor Khan dan cucu dari Nasir Hussain, seorang direktur terkemuka dan produser. Di India, ia belajar di Bombay Scottish School tetapi meninggalkan Skotlandia setelah bertaraf 4 dan pindah ke sekolah asrama di Ooty.

Khan tampil sebagai seorang seniman anak di tempat pamannya Aamir’s film, Qayamat Se Qayamat Tak (1988) dan Jo Jeeta Wohi Sikander (1992). Kedua kali ia memainkan peran Aamir Khan muda. Dia bercita-cita menjadi sutradara, sebagaimana yang direncanakan diawal sebelum dia masuk Bollywood sebagai seorang aktor. Khan bergabung degan Kishore Namit Kapoor’s Acting Institute di Mumbai.

Khan melakukan debut sebagai aktor utama dalam film 2008 Jaane Tu … Ya Jaane Na disutradarai oleh Abbas Tyrewala, diproduksi oleh Aamir Khan dan Mansoor Khan dan dibintangi Genelia D’Souza. Film ini mendapat sambutan hangat dari kritikus dan terbukti menjadi salah satu Biggest hits of the years.Khan itu selanjutnya dinominasikan untuk Best Male Debut di Filmfare Awards ke-54 dan menang bersama dengan Farhan Akhtar.

Film berikutnya adalah Kidnap dengan Sanjay Dutt dan Minissha Lamba, di mana ia memainkan peran negatif. Film ini gagal di box office, disebabkan oleh kritik ke arah yang buruk. Namun, kinerja Khan dihargai dan dia mendapat nominasi IIFA Award tahun 2009. Khan muncul berikutnya dalam film action, Luck dengan Shruti Haasan dan Sanjay Dutt.

Pada tahun 2010, ia muncul dalam I Hate Luv Storys, disutradarai oleh Punit Malhotra dan diproduksi oleh Karan Johar. Film ini kemudian menjadi hit di Box office. Filmnya yang dibitagi berikutya, Delhi Belly, sebuah komedi bahasa Inggris yang disutradarai oleh Abhinay Deo, dan Break Ke baad disutradarai oleh Aslam Denmark dan diproduksi oleh Kunal Kohli. Ia juga bermain cameo dalam film Telugu, Badhrinaadh.

Khan bertunangan dengan pacarnya yag dijalaninya dengan waktu panjang, Avantika Malik, pada tanggal 16 Januari 2010 di rumah pertanian keluarga Avantika di Karjat dekat Navi Mumbai. Pasangan ini menikah pada 10 Januari 2011 dengan sebuah upacara sipil di kediaman pribadi Aamir Khan di Pali Hill.


Minissha Lamba (18 Januari 1985), wajahnya dikenal di sirkuit pemodelan, memulai debutnya dengan film Yahaan (2005). Wajah mantan komersial coklat Cadbury lahir di sebuah keluarga berbahasa Punjabi Sikh di New Delhi. Lulusan dari Miranda House, Minissha telah dilatih di bawah N.K Sharma’s Act One Theatre Group. Karir akting aktris mungil ini tampaknya telah dimulai degan awal yang baik. Gadis pendiam ini telah memperoleh banyak penghargaan untuk kinerja brilian di film debutnya.

Pada tahu 2008, ia beraksi dalam film Siddharth Anand Bachna Ae Haseeno yang juga dibintangi Bipasha Basu, Deepika Padukone dan Ranbir Kapoor di peran utama. Film ini diproduksi oleh Yashraj Films. Peran utama berikutnya wanita itu dalam film Shyam Benegal Well Done Abba (2010), yang sangat diakui di Cannes Film Festival.


Faktor penyebab kemajuan peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah disebabkan oleh dua Faktor, yaitu :

  1. Faktor Internal umat Islam
    1. Pemahaman yang utuh terhadap semangat keilmuan yang diisyaratkan oleh al Qur’an (al Qur’an banyak mengandung sinyal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).
    2. Para pembesar kerajaan memiliki perhatian yang tinggi terhadap pentingnya Ilmu Pengetahuan bagi kehidupan manusia. Hal tersebut ditunjukkan pada semangat dan pengkajian keilmuan dan penghargaan pemerintah terhadap pakar-pakar keilmuan.
    3. Lahirnya berbagai pusat kajian dan analisa keilmuan serta pusat-pusat penterjemahan terhadap buku-buku asing yang dibiayai oleh pemerintah, tanpa melihat bentuk dan perbedaan kajian keilmuan tersebut sehingga umat Islam telah mengalami pendewasaan dan kematangan berfikir
  2. Faktor Eksternal umat Islam
    1. Tradisi keilmuwan telah berkembang lebih dulu di wilayah Persia, sehingga umat Islam tinggal mengembangkan dan menambah keunggulannya.
    2. Umat Islam melakukan adaptasi terhadap budaya asing terutama ilmu / Filsafat Yunani, diteruskan dengan proses menterjemahkan buku-buku asing tersebut.
    3. Terjadinya gerakan translitasi (penterjemahan) oleh umat Islam pada kebudayaan atau hasil karya lain, terutama buku-buku hasil pemikiran filosof  Yunani.
    4. Proses penterjemahan tersebut melahirkan kecenderungan baru dalam tradisi berfikir. Kalau pada masa pemerintahan Bani Umaiyah, pola berfikir umat di dominasi oleh pemikiran keagamaan dan dogmatik, maka pada masa pemerintahan Bani Abasiyah berkembang pemikiran rasional analitis.
    5. Proses tranformasi keilmuan Islam terhadap keilmuan luar lebih di dorong oleh daya tarik Filsafat, yang menurut umat Islam mempunyai sisi menarik dalam hal :
  • Ketelitian yang dimiliki oleh logika Aristoteles dan ilmu matematika yang mengagumkan Islam.
  • Bahwa pada saat itu terjadi pertarungan pemikiran antara umat Islam dengan penganut Islam baru yang masih mengikuti faham / filosofi agama sebelumnya, dan mereka menggunakan logika Filsafat, maka untuk menghadapi pertarungan pemikiran dengan diperlukan pemahaman yang baik mengenai logika tersebut.
  • Bercampurnya buku-buku keagamaan Yahudi dan Nasrani dalam filsafat Yunani yang dianggap oleh umat Islam sebagai karya filsafat Yunani.
  • Corak pembahasan keagamaan filsafat Yunani dalam hal menerangkan konsep Tuhan Yang Esa dan mencapai kebahagiaan dilakukan dengan pendekatan dan peleburan diri kepada Tuhan dan pembersihan diri (Zuhud), sebagaimana yang dijelaskan dalam filsafat ketuhanan (Theodocia) mereka.